Dupeng-kali ini akan membahas tentang bagaimana CARA BUDIDAYA JANGKRIK DAN KEUNTUNGANNYA yang baik dan benar. saat ini banyak sekali peluang bisnis yang bisa kita manfaatkan, yang pastinya usaha yang mempunyai keuntungan yang menjanjikan, termasuk BUDIDAYA JANGKRIK, karna saat ini begitu banyaknya permintaan jangkrik di pasaran, karena banyaknya penghobi burung-burung yang membutuhkan jangnkrik sebagai bahan pakan utama burung mereka, tentunya agar kwalitas burung menjadi lebih baik.
Karena begitu bagusnya pelung berbudidaya jangkrik maka Dupeng kali ini akan memberikan sedikit ilmu tentang bagaimana CARA BUDIDAYA JANGKRIK DAN KEUNTUNGANNYA.Yang pstinya dengan kesabaran dan ketelatenan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Budidaya Ternak Jangkrik diantaranya:
1. Lokasi
- Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik, sebaiknya jauh dari orang yang lalu lalang atau lebih baik di area perkebunan atau jauh dari pemukiman.
- Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya(dapat menghambat pertumbuhan jangkrik).
- Hindarkan terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan karena dapat mengurangi nafsu makan jangkrik,secara jangkrik lebih menyukai gelap.
- Bebas dari gangguan predator seperti semut, cicak, tokek, kadal, dll.
2. Kandang.
Kandang Jangkrik terbuat dari kayu atau tripleks berukuran 200cm x 60cm x 30cm bisa menampung sampai 50kg jangkrik. Kandang berbentuk persegi atau kotak kubus. lalu disekat kandng tersebut menjadi 4 sampai dengan 8 ruang tergantung kebutuhan.Atap harus rapat tertutup dan pas dengan kandang agar jangkrik tidak keluar, tutup diberi sirkulasi udara yang cukup.
Bahan yang dibutuhkan untuk membutuhkan untuk membuat kandang antara lain:
- Lakban licin coklat 1 buah
- Lem kayu 1 buah
- Semen putih 2 kg
- Tre (wadah telur bekas) secukupnya
- Tripleks/kardus ukuran 20x30 cm untuk wadah pakan voor
3. Pembibitan
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon Induk Jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan, Induk Betina, dan Induk Jantan yang adalah sebagai berikut:
- Sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
- Kedua kaki belakangnya masih lengkap.
- Bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
- Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
- Pilihlah induk yang besar.
- Jangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
Jantan:
- Selalu mengeluarkan suara mengerik.
- Permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
- Tidak mempunyai ovipositor di ekor.
Betina:
- Tidak mengerik.
- Permukaan punggung atau sayap halus.
- Ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
Perawatan Jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga jika kurang makan, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
4. Pembiakan.
Sampai saat ini Pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi Telur Jangkrik yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan hitam, tepung ikan, kuning telur bebek, kol dan ditambah sedikit vitamin. Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagian dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas) dan resiko kematian induk tinggi.
Proses kelahiran
Sebelum "Penetasan Telur Jangkrik" sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
5. Pemeliharaan.
Pemeliharaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
Sanitasi dan Tindakan Preventif.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam Budidaya Jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrik, pisahkan antara jangkrik sehat dan jangkrik sehat. Pakan harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi Pakan Jangkrik antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
Cara Budidaya Ternak Jangkrik Untuk Pakan Burung Kicau
5. HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit, Hama dan Penyebabnya.
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit.
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
Pemberian Vaksinasi dan Obat.
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
6. PANEN
Hal yang paling dinantikan oleh pembudidaya adalah Panen, panen adalah saat-saat yang sangat menggembirakan apalagi jika hasilnya memuaskan rasa bangga selalu ada.
Pada panen budidaya JANGKRIK ini ada dua hasil panen, yaitu panen jangkrik itu sendiri maupun panen telur jangkrik tersebut.
Cara panen telur:
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian dibiakkan maupun dijual.
Untuk panen jangkrik:
Jangkrik dapat di panen jika sudah mencapai umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap.
7. PASCA PANEN.
Setelah panen sebaiknya kandang dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu, setelah dicuci kandang dikeringkan, dan setelah kering sebaiknya dilapisi kembali dengan semen lagi. Langkah ini dilakukan untuk menghindari penyakit yang akan timbul setelah pamakian kandang dan biasanya juka tidak di bersihkan maka hewan-hewan pengganggu selalu datang dan mengakibatkan kurangnya kwalitas budidaya jangkrik tersebut.
8. ANALISIS KEUNTUNGAN.
Dari perhitungan keuntungan yang didapat untuk berbudidaya jangkrik tersebut dalam 10 kotak adalah sebagai berikut:
Biaya Produksi
Biaya Tidak Tetap
Telur Jangkrik (jika beli)
Telur Jangkrik 5kg untuk 10 kotak @ Rp.300.000,- -------Rp . 1.500.000,-
Makanan dan Vitamin
Sayuran,bisa pakai batang pepaya,batang pisang,pepaya,dll ---Rp. 250.000,-
Konsentrat 500 kg/10 karung @ Rp.300.000,- -------------Rp. 3.000.000,-
Vitamin 10 btl @ Rp. 5.000,- ----------------------------------Rp. 50.000,-
Tenaga Kerja 30 hari @ Rp. 20.000,- ------------------------Rp. 600.000,- +
Rp 5.400.000,-
Biaya Tetap
Bunga modal Investasi 20 %/ th ------------------Rp. 1.800.000,
Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th -----------------Rp. 1.800.000,
Penyusutan alat/tre -------------------------------Rp. 50.000,
Pemeliharaan kotak + alat 5 %/ th ----------------Rp. 270.000,
Sewa Lokasi /th-----------------------------------Rp.1.000.000,-
Listrik --------------------------------------------Rp. 50.000,-
Jumlah biaya produksi ----------------------------Rp. 10.370.000,
Pendapatan 10 kotak @ 50kg x Rp.35.000,= Rp 1.750.000,-
--------------------------------------------------------Rp. 17.500.000,-
Keuntungan ------------------------------------------Rp. 7.130.000,
Keterangan bahwa biaya diatas sebagian dihitung pertahun jadi untuk budidaya berikutnya keuntungan bertambah kira-kira sejumlah :
Bunga modal Investasi 20 %/ th ------------------Rp. 1.800.000,
Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th -----------------Rp. 1.800.000,
Sewa Lokasi /th-----------------------------------Rp.1.000.000,-
Parameter kelayakan usaha : B/C ratio = 1,8
Bagimana anda tertarik untuk mencoba. Artikel ini kurang bermanfaat jika anda tidak mencoba, silahkan anda pelajari dan implementasikan dan semoga sukses, terimakasih telah berkunjung di DUNIA PENGETAHUAN. semoga artikel ini bermanfaat, jika anda ingin membaca artikel yang lain silahkan klick home/beranda blog ini. atau klick disini.
source: http://budidayamaju.blogspot.com